Jumat, 21 Juni 2013

Hurt

Aku mendengar gelak tawa mereka, aku mendengar samar canda mesra mereka. Jauh dibelakangku mereka seperti menghujamkan anak panah yang teramat banyak. Lalu aku hanya mampu menggenggam letak jantungku yang berdegup semakin lambat. Aku harap aku tak pernah meneteskan airmata di depan keduanya, sahabat dan orang yang kucintai sebelumnya. Dulu aku kira dia seseorang yang akan memberi satu rasa bahagia yang aku cari. Dulu aku kira dia malaikat yang dikirim Tuhan, karena entah apa aku selalu tenang berada disampingnya. Kini ternyata malaikat, tidak bukan, dia yang berkeping-keping menghancurkan hatiku dalam sekejap. Ternyata penyembuh yang selalu aku elukan itu adalah sebuah rasa sakit yang siap menggerogotiku seperti kanker. Dan saat itu aku hanya berharap ada seseorang dan berkata ''tenang, ada aku disini. Jangan menangis'' lalu dia memberi pundaknya untuk sandaran yang begitu damai, memberi jemarinya untuk menghapus tetes-tetes airmataku. Ohh, khayalan yang terlalu muluk. Nyatanya hanya airmata dan perih yang masih memelukku sakit.

Kamis, 20 Juni 2013

Andai aku dia

Apa yang menyakitkan dari sebuah rasa sakit yang tak kunjung selesai menyakiti. Saat ku melihat kau menyayangi orang lain, dan kau tak pernah melihatku sebagai bentuk pengorbanan dari setiap rasa yang kumiliki. Apa mungkin waktu yang salah mempertemukan aku, kamu dan dia. Mengapa hanya butuh waktu sekejap untukmu bisa mencintainya sedang aku terlalu lama disini memendam rasa ini. Mengapa hanya butuh waktu sekejap saja untuk dia yang mampu membuatmu jatuh cinta sedang aku harus berjuang melewati waktu yang bisa dibilang tidak sebentar. Dua, tiga, empat tahun rasa ini belum hilang masih seperti dulu saat pertama kali aku memiliki rasa ini. Mungkin waktunya belum tepat untuk aku membuka jalan lain dan akhirnya sanggup melepas rasa ini pergi. Belum saatnya aku membencimu sepenuhnya sampai akhirnya aku tak miliki rasa ini lagi. Kamu tak pernah melihatku berdiri disini melawan apa itu perih. Kamu tak pernah melihatku berdiri disini menunggu kapan bahagia mampu bersamamu itu terjadi. Andai aku itu dia yang tanpa menunggu mampu mendapatkan hatinya.

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari mengetahui orang yang kita cintai dimiliki oleh orang yang mengetahui betapa kita mencintainya (read:sahabat) 

tapi jangan kamu pikir aku seorang yang akan memusuhi sahabatku sendiri hanya masalah cinta. menurutku sahabat lebih berharga dari sekedar pertengkaran masalah hati. tapi tolong bisakah kamu berhenti memberitahuku jika kamu hebat bisa memilikinya. tolonglah berhenti memberitahuku :(